KONSULTAN TOKO BANGUNAN
UNGGUL, +62 813-9864-6177, Produsen Diminta Perbaiki Kualitas Material Infrastruktur
Konsultan Bahan Bangunan, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta, Konsultan Bisnis Depok.
Produsen Diminta Perbaiki Kualitas Material
Infrastruktur -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendesak produsen
material infrastruktur dalam negeri agar
memperbaiki kualitas barang yang diperdagangkan serta mempermurah harganya.
Direktur Jenderal
Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin melaporkan secara pemetaan
tenaga kontraktor di Indonesia masih kekurangan suplai material dari dalam
negeri.
"Yang
tersimpan secara keseluruhan dari 5 pulau besar di Indonesia ini hanya batu
kali. Tapi yang lainnya ada kekurangan," ujar dia di Jakarta, Selasa
(2/10/2018).
Dia menyatakan,
kontraktor acapkali masih mengimpor bahan material untuk membangun suatu
proyek. Padahal, jika ditilik lebih lanjut, stok dalam negeri tersebut sudah
berlebih.
"Misalnya
semen, sesungguhnya itu sudah oversupply. Kita sudah cek ke pabrik,
itu tidak habis 6 tahun ke depan stok yang ada. Jadi memang seharusnya kita
tutup pintu impor untuk semen, agar supaya industri semen juga bisa
bangkit," papar dia.
"Saya kira ini
juga jadi bagian yang harus diinformasikan, sehingga kondisi kenaikan kurs dan
sebagainya seharusnya tidak mempengaruhi terhadap pekerjaan kita," dia
menambahkan.
Sebagai bentuk
pemanfaatan material lokal, dia coba menyinggung aspal Buton yang sering
dipandang sebelah mata oleh tenaga kontraktor dalam negeri.
"Tapi kenapa
barang ini diekspor ke China? Saya kira ini tantangan. Saya rasa bagaimana kita
kembali memanfaatkan material dalam kita, karena sesungguhnya kita punya
potensi material cukup besar, sehingga kita bisa mandiri," tegasnya.
Terkait bahan
material lain, Syarif pun meminta produsen baja dalam negeri untuk menurunkan
harga jualnya yang terlampau mahal.
"Baja memang
jadi bagian yang kadang-kadang kita impor. Tapi banyak juga baja-baja kita yang
diproduksi dalam negeri tapi kita tidak beli karena harganya mahal. Sehingga
kami sampaikan pada teman-teman pabrik baja, mohon turunkan harganya,"
pintanya.
"Hal seperti
ini yang perlu jadi pembelajaran, karena kontraktor inginnya bahan yang murah
tapi dengan kualitas yang bagus. Kalau ada yang murah pasti akan kita cari. Ini
yang jadi tantangan pemerintah agar secara harga kita bisa bersaing,"
tutup dia.
Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong BUMN Karya agar mampu berkiprah di luar negeri.
Direktur Jenderal
Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, mengatakan saat ini
beberapa kontraktor lokal seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) telah
mampu menunjukkan tajinya di negara lain seperti Aljazair, Afrika Utara.
"Ada jalan
yang dikerjakan teman Wika kita di sana antara 2007-2013, sekitar 200 km dari
Algier. Kita coba jalan ke sana, memperlihatkan bagaimana kualitas pekerjaan
yang dilakukan bangsa kita," ujar dia di Jakarta, Selasa (2/10/2018).
"Dan itu
melewati pekerjaan yang dilakukan oleh China. Yang dikerjakan oleh China itu
sudah 3 kali diperbaiki, Wika belum. Ini saya kira suatu kebanggan buat
kita," tambahnya.
Dampaknya, dia
melanjutkan, Wika telah berhasil merebut kepercayaan Pemerintah Aljazair yang
kemudian menyodorkan proyek baru lain berupa pembangunan rumah susun.
"Pemerintah
Aljazair memberikan lagi pekerjaan kepada teman2 Wika, itu membangun semacam
rumah susun milik sebanyak 5 ribu unit. Desember ini akan dilakukan MoU dengan
tim Kementerian Perumahan di sana," ungkap dia.
Ke depan, Syarif
menyebutkan, pemerintah mendukung agar pihak kontraktor lokal dapat lanjut
menembus potensi pasar infrastruktur di luar negeri, terutama di kawasan Afrika
dan Asia.
Agar misi itu dapat
tercapai, ia juga meminta bantuan dari para Duta Besar Indonesia agar mau
menjembatani langkah BUMN Karya dalam negeri untuk berkiprah di
kancah global.
"Saya kira
peran duta besar-duta besar kita ini sangat penting. Kita berharap mereka bisa
berperan untuk bisa bridging, karena kuncinya seperti itu," ujar dia.
Industri yang kami
layani :
>>> Retail
/ Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket,
Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop,
Toko Roti / Bakery, Dll.
>>>
Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman,
Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>>
Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion
Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start
Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar