KONSULTAN TOKO BANGUNAN
TEPERCAYA, +62 0813-9864-6177, Resiko Dalam Membangun Usaha Toko Bangunan
Resiko Usaha Toko Bangunan, Resiko Bisnis, Resiko Bisnis Adalah, Manajemen Resiko, Resiko Perusahaan, Resiko Konsumen, Konsultan Bisnis Surabaya, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis Malang, Konsultan Bisnis di Malang.
Resiko
Dalam Membangun Usaha Toko Bangunan
- Semua bisnis ada resikonya!dalam menjalani usaha harus ada perhitungan resiko
apa saja kalu misalkan bisnisnya tidak jalan karena kalau tidak diantisipasi
akan menjadi masalah serius terhadap usaha anda atau bahkan kebangkrutantentu
anda tidak mau bukan?dalam hal ini diperlukan menegement resiko.
Semua kegiatan bisnis apapun baik
itu ringan maupun berat pasti memiliki sebuah resiko. Resiko sendiri memiliki
pengertian suatu akibat, bahaya atau konsekuensi yang dapat terjadi di
akibatkan sebuah proses atau kejadian yang akan datang. Resiko dapat di artikan
juga sebagai ketidakpastian dimana ketika hal tersebut terjadi bisa menimbulkan
suatu kerugian baik dari segi materi maupun bagi orang itu sendiri.
Namun sebagai seorang pembisnis dan
wirasuaha, kita harus optimis bisa mengatasi semua resiko yang ada, paling
tidak kita harus meminimalisir resiko yang ada agar nantinya bisnis yang di
jalankan berjalan sesuai dengan rencana dan berbuah kesuksesan.saran anda
jangan focus pada resiko yang mungkin anda hadapi dalam usaha anda… fokuslah pada solusi bisnis anda.
Sebagai seoarang wirausaha kita
harus mengetahui apa saja resiko yang nantinya di hadapi oleh pembisnis itu
sendiri. Selain itu kita harus mengetahui bagaimana cara menanggulangi resiko
yang ada agar nantinya ketika suatu masalah itu datang kita bisa mengatasinya
dengan baik. Dan yang paling penting dalam berbisnis, kita harus menyiapkan
mental yang kuat dan sikap yang tidak mudah menyerah, hal tersebut tentu saja
di butuhkan ketika terjadi suatu masalah.
Nah, bagi anda para pembisnis
khususnya yang masih pemula atau bagi anda yang masih calon wirausaha dan ingin
mengetahui apa saja resiko dalam berbisnis bisa langsung membaca beberapa
resiko bisnis di bawah ini.
1. Resiko utama | kerugian keuangan
Ini adalah risiko strategis yang
pertama adalah kerugian sector . Ini risiko bahwa strategi perusahaan Anda
menjadi kurang efektif dan tidak mampunya perusahaan Anda berjuang untuk
mencapai tujuannya sebagai hasilnya. Ini bisa disebabkan oleh perubahan
teknologi, pesaing baru yang kuat memasuki pasar, menggeser permintaan
pelanggan, lonjakan biaya bahan baku, atau sejumlah perubahan skala besar
lainnya.
Sudah pasti Kerugian merupakan hal
yang paling di takutkan oleh siapa saja terutama oleh pembisnis. Skala kerugian
sendiri cukup bermacam-macam, bisa skala yang kecil dengan kerugian yang tidak
begitu berdampak namun ada pula kerugian tingkat menengah sampai skala besar
sehingga sangat berdampak terhadap bisnis yang di jalankan. Bahkan apabila
kerugian tersebut tidak bisa di kendalikan akan mengakibatkan kebangkrutan.
Kami disini bukannya menakut-nakuti
anda, karena memang kerugian pada dasarnya merupakan kebalikan dari keuntungan
yang menjadi salah satu resiko bisnis yang paling dihindari. Dimana tujuan kita
mendirikan usaha adalah mencari keuntungan, dan yang paling di hindari adalah
kerugian. Maka dari itu kerugian merupakan hal yang patut di hindari sebisa
mungkin.
Biasanya kerugian terjadi di
karenakan banyak faktor, mulai dari pengambilan keputusan yang tidak tepat,
menajemen yang kurang baik, pengalaman yang kurang dan juga bisa di sebabkan
karena faktor ekternal seperti bencana alam, bahan baku yang sulit, minat
konsumen yang menurut dan masih banyak lagi.
Namun perlu anda ketahui juga, tidak semua pembisnis yang
mengalami kerugian berakhir dengan kebangkrutan, masih banyak di luar sana yang
mengalami kerugian hebat sampai hampir bangkrut namun bisa bangkit dan bahkan
bisa terus berkembang dan mendapatkan penghasilan yang berlipat. Mungkin hal
tersebut terjadi karena pembisnis tersebut tidak putus asa dan mencari solusi
yang tepat agar bisnisnya kembali lagi.
2. Persaingan Yang Ketat
Hidup di tahun 2015 seterusnya ini
berbeda dengan hidup di tahun 2000 kebawah. Apabila di tahun tersebut
persaingan bisnis sangat longgar dan sangat mudah mencari konsumen, maka saat
ini sebaliknya. Dimana sekarang ini persaingan di dalam dunia usaha sangatlah
ketat dan banyak pembisnis yang berebut pasar baik dengan cara yang sehat
maupun dengan cara yang tidak sehat.
Maka dari itu sebaiknya persaingan
tidak perlu terlalu di pikirkan, yang penting kita harus fokus dalam
memproduksi atau memberikan jasa kepada konsumen kita. Intinya semakin baik
kualitas yang kita berikan maka semakin setia juga konsumen kita terhadap
produk atau layanan yang kita berikan.
3. Kondisi Pasar Yang Tidak Pasti
Saat ini kondisi pasar sangat sulit
stabil, ini di karenakan perekonomian negara kita yang juga tidak stabil. Belum
lagi di picu oleh ekonomi global yang mengalami tekanan akhir-akhir ini. Tak
heran memang apabila kondisi pasar menjadi tidak stabil, seperti contohnya
harga bahan baku, dimana harga bahan baku berubah sewaktu-waktu yang bisa
membingungkan kita sebagai pembisnis. Ketika harga bahan baku naik, kita tidak
bisa begitu saja menaikkan produk yang kita jual, karena hal tersebut bisa
mengakibatkan konsumen kabur. Namun apabila harga tetap kita tentu mengalami
kerugian. Maka solusinya bisa dengan cara mengurangi kuota produksi.
4. Management Operasional
Sejauh ini, kita telah melihat
risiko yang berasal dari peristiwa eksternal. Tapi langsung jadi juga merupakan
sumber risiko.
Risiko operasional mengacu pada
kegagalan tak terduga di hari-hari operasi perusahaan Anda. Ini bisa menjadi
kegagalan teknis, seperti pemadaman server, atau bisa juga disebabkan oleh orang-orang
atau proses.
Dalam beberapa kasus, risiko
operasional juga dapat berasal dari peristiwa di luar kendali Anda, seperti
bencana alam, atau pemadaman listrik, atau masalah dengan host website Anda.
Apapun yang mengganggu operasi inti perusahaan Anda datang di bawah kategori
risiko operasional.
5. Butuh Kerja Keras dan Tidak Mudah Menyerah
Kerja Keras dan Tidak Mudah Menyerah
merupakan bekal utama seorang wirausaha. Dan hal ini termasuk resiko usaha,
dimana apabila kita tidak mau bekerja keras maka dapat di pastikan usaha yang
kita jalankan tidak akan berjalan lancar dan ujung-ujungnya seperti pada poin
pertama tadi yakni kerugian. Selain itu menjadi pembisnis itu harus fokus,
jujur, tepat, ulet, rajin, tekun, berpikir cerdas dan yang tidak kalah penting
ikhlas dalam menjalankan usaha.
Itulah beberapa resiko, tepatnya 4
resiko yang ada di dalam suatu usaha. Selain 4 contoh resiko di atas tentu saja
masih banyak bahkan sangat banyak resiko yang bisa di alami oleh seorang
pembisnis. Cukup sekian semoga saja apa yang kami bagikan bermanfaat,
terimakasih kami ucapkan karena sudah membaca ulasan Resiko Usaha Yang Harus di
Hadapi.
6. Jaga reputasi anda
Ada banyak jenis bisnis, tetapi
mereka semua memiliki satu kesamaan: tidak peduli yang industri Anda, reputasi
Anda adalah segalanya.
Jika reputasi Anda rusak, Anda akan
melihat kerugian langsung pendapatan, sebagai pelanggan menjadi waspada
melakukan bisnis dengan Anda. Tapi ada efek lain juga. Karyawan Anda mungkin akan kehilangan
semangat dan bahkan memutuskan untuk meninggalkan. Anda mungkin merasa sulit
untuk menyewa pengganti yang baik, sebagai calon potensial telah mendengar
tentang reputasi buruk dan tidak ingin bergabung dengan perusahaan Anda.
Pemasok mungkin mulai menawarkan hal yang kurang menguntungkan. Pengiklan,
sponsor atau mitra lainnya dapat memutuskan bahwa mereka tidak lagi ingin
berhubungan dengan Anda.
Risiko reputasi dapat mengambil
bentuk gugatan utama, penarikan kembali produk yang memalukan, publikasi
negatif tentang Anda atau staf Anda, atau tinggi-profil kritik dari produk atau
jasa. Dan hari ini, bahkan tidak mengambil peristiwa besar untuk menyebabkan
kerusakan reputasi; itu bisa menjadi kematian yang lambat oleh seribu tweet
negatif dan ulasan produk online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar